Langsung ke konten utama

Perbanyak Rasa Syukur dan Permudahkan Rezeki Orang Lain, InsyaAllah Rezeki Lancar


Perbanyak Rasa Syukur dan Permudahkan Rezeki Orang Lain, InsyaAllah Rezeki Lancar






            Assalamualaikum semuanya. Hari ini, saya mau mengangkat topik yang terkait dengan judul artikel di atas. Dari judulnya saja, kita sudah bisa menebak apa maksud dari artikel ini. Ya, seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya kita hidup di dunia ini harus dipenuhi dengan rasa syukur, bersyukur atas segala nikmat yang Tuhan berikan pada kita, sekecil apa pun itu. Karena, segala nikmat yang disyukuri itu akan berdampak sangat positif bagi hidup kita. Logikanya, ibaratkan antara manusia dengan manusia, si A yang telah menolong si B saat sedang mengalami kesusahan, lalu si B mengucapkan kata “terimakasih” pada si A atas pertolongannya. Pasti, si A dengan senang hati menolongnya, dan InsyaAllah tidak akan segan-segan menolong si B lagi jikalau ia sedang membutuhkan bantuan. Ingat, bantuan itu juga termasuk salah satu nikmat Tuhan yang diberikan pada kita. Nah, secara logis, pastinya Tuhan pun bersikap begitu pada kita jikalau kita perbanyak rasa syukur dalam hidup, karena segala hal positif yang sekali masuk dalam hidup kita akan bertumbuh semakin besar dan banyak jikalau kita memperbanyak rasa syukur.
            Baiklah, sebelum masuk ke dalam bagian pembahasan, saya ingin membahas tentang makna kata syukur secara harfiah. Kata “syukur” berasal dari bahasa Arab, yaitu syukron yang berarti “terimakasih”. Akan tetapi, ada sumber lain memaknai syukur sebagai berikut: “Dari segi bahasa Syukur berasal berasal dari kata ‘Syakara’ -‘Yasykuru’ yang maknanya ‘Tsana’; yaitu ‘Memuji’ atau ‘Menghargai’, jadi mensyukuri nikmat artinya menghargai nikmat" tidak menghinanya.” (sumber referensi: http://www.academia.edu/8323282/SYUKUR_Apa_arti_Syukur).
            Nah, jadi sudah tahu kan apa itu makna syukur? Dengan perbanyak rasa syukur, berterimakasih atau memuji nikmat Allah SWT., InsyaAllah niscaya Allah pun akan melimpahkan banyak rezeki yang sepanjang hidup kita. Bagaimanapun, tidak dapat dielakkan, pada dasarnya manusia itu memang terkadang memiliki sifat kurang bersyukur dan suka mengeluh. Merasa kurang puas telah mendapatkan satu hal, ingin yang lain yang “lebih lagi” di matanya, dan sering terobsesi dengan orang-orang yang hidupnya “di atas” dia, hingga akhirnya timbullah kesombongan di dalam diri. Selalu menganggap hidupnya rendah dan selalu iri dengan orang-orang yang hidupnya yang mungkin “lebih baik” daripadanya. Astaghfirullahalhazim, semoga kita dijauhkan dari sifat tidak bersyukur seperti ini. Ingat, tidak selamanya hidup kita berada di atas dan tidak pula selalu berada di bawah.
            Jikalau kita selalu melihat dan memuji kehidupan orang-orang yang “di atas” kita, lantas apakah itu akan mengubah keadaan yang telah ada? Saya yakin 100 %, itu sama sekali tidak akan mengubah keadaan jikalau bukan kita sendiri yang mengubah keadaan yang ada menjadi lebih baik lagi. Itu namanya bukan hidup yang dinamis, tapi statis. Hidup yang dinamis adalah hidup yang selalu bergerak maju, menuju perubahan yang lebih baik lagi. Hidup statis adalah sebaliknya, tetap berada di tempat, hanya bisa memandang kehidupan orang-orang lain tanpa dibarengi motivasi yang kuat dari dalam diri. Tetaplah untuk selalu bersikap rendah hati dan perbanyak melihat kehidupan orang-orang yang bernasib kurang beruntung daripada kita di luar sana, baik itu dari segi fisik ataupun rezeki yang lain, agar rasa syukur itu dapat timbul dengan sendirinya di dalam hati kita, InsyaAllah.
            Baiklah, jikalau kita ingin mengubah nasib atau keadaan yang telah kita terima, kita pun harus bergerak dan berpikir bagaimana mencapai cita-cita yang telah timbul di dalam otak kita, membuatnya menjadi kenyataan. Sebab, pada dasarnya, motivasi terbesar itu timbul di dalam diri sendiri, tunjuklah hati mu. Ya, di hati mu. Akan terasa percuma seribu orang menasehati kita, akan tetapi motivasi terbesar itu tidak timbul di dalam hati kita sendiri.
            Allah SWT. sendiri pernah berfirman bahwa Ia tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali jika kaum tersebut yang mengubah nasibnya sendiri. Nah, dari kalimat tersebut saja sudah dapat kita tangkap maksudnya apa. Ya, intinya kita harus berusaha sendiri, percaya diri sendiri, berjuang mati-matian, bekerja keras, pantang menyerah dan tetap harus serahkan segala urusan hidup di dunia ini kepada Allah SWT., karena segala keputusan ada di tangan-Nya, kita hanya bisa berjuang dan bergerak dinamis. Ingat, selalu ikut sertakan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, apalagi yang berkaitan dengan perjuangan di dalam hidup. Satu hal lagi, jangan jadikan omongan-omongan negatif dari orang lain sebagai batu yang menjatuhkan dan menghentikan langkah perjuangan kita, selagi itu masih memiliki unsur nilai positifnya, ambil hikmahnya, jadikan itu sebagai penyangga untuk membangun cita-cita kita.
            Terlebih lagi, di dalam hidup ini kita dituntut untuk memudahkan rezeki orang-orang lain, baik itu yang kita kenali maupun yang tidak kita kenali. Percaya kah kalian dengan kalimat pepatah berikut: “Apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai.” Saya sangat yakin dengan kalimat itu. Nah, pengibaratan yang lainnya adalah ketika kita melempar bola kasti ke dinding, pasti bola itu akan memantul kembali ke hadapan kita. Jadi, istilahnya itu seperti ilmu timbal balik, menurut saya. Saya sangat yakin akan kalimat pepatah dan kalimat pengibaratan tersebut, karena saya sudah sering mengalaminya sendiri dalam hidup saya. Disini, saya tidak bermaksud riya, akan tetapi saya bermaksud untuk mengajak para pembaca untuk menyedekahkan atau memudahkan rezeki orang-orang lain dalam bentuk apa pun, tidak hanya berupa uang namun bisa juga hal-hal lain, seperti tenaga (pertolongan), makanan dan minuman, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
            Rezeki itu bisa datang darimana saja dan kapan saja, bisa jadi itu langsung datang dari Allah SWT, seperti hujan dan panas namun bisa juga datang melalui tangan manusia yang disalurkan oleh Tuhan. Tanpa kita sadari, di setiap rezeki yang kita terima dalam hidup ini, ada sebagian hak milik orang lain. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya bahwasanya rezeki itu bisa datang darimana saja dan kapan saja, kita pun bisa menjadi penyalur rezeki bagi orang-orang lain. Pastinya, setiap manusia pernah merasakan nikmat hidup yang diberikan melalui tangan orang-orang lain, apapun itu bentuknya, asalkan itu halal, kita pasti senang karena telah mendapatkannya, InsyaAllah berkah bagi hidup kita. Itu adalah suatu cara dari Tuhan untuk menunjukkan pada kita bahwa Ia ada di setiap saat dan betapa adilnya Tuhan kepada kita. Oleh karena itu, diperlukan adanya sikap perbanyak rasa syukur.
            Jujur, menurut saya dengan sangat yakin, kesuksesan itu tidak datang secara instan, semuanya butuh proses dengan melalui tahap demi tahap. Banyak orang-orang sukses yang telah menjalani pahitnya kehidupan ini dengan rasa sabar, perbanyak rasa syukur dan memudahkan rezeki orang-orang lain. Seperti yang telah kita tengok di media apapun, orang-orang sukses dan kaya di dunia ini menjadi semakin kaya dan sukses berkat usahanya yang dibarengi dengan sikap rendah hati dan suka memudahkan rezeki orang-orang lain. Logikanya, jikalau kita perbanyak melakukan kebaikan kepada banyak orang, InsyaAllah kita pun akan dilancarkan selalu rezekinya, bisa jadi itu berupa kesehatan dan kekuatan ataupun berupa uang. Bahkan, InsyaAllah kita pun akan didoakan oleh banyak orang yang telah kita tolongi meskipun kita tidak meminta (tidak mengharapkan) untuk didoakan oleh mereka yang telah kita tolongi sebagai imbalannya.
            Tuhan itu Maha Adil, Pengasih dan Penyayang. Berkat tangan-Nya, kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan kelimpahan rezeki selama hidup di dunia ini hingga akhir hayat kita. Hidup ini tidak akan terasa sulit jika kita selalu menyertakan nama-Nya di dalam setiap langkah hidup kita, InsyaAllah segala urusan kita selama di dunia ini akan dipermudah selalu oleh-Nya. Asalkan kita selalu dekatkan diri pada-Nya, menjalankan segala perintahnya karena pada dasarnya apapun yang Ia telah perintahkan adalah segala yang terbaik untuk kita agar kita bisa menjalani kehidupan sebaik-baiknya, tidak mungkin Tuhan memerintahkan dan melarang kita tanpa ada sebab yang jelas, pastinya semuanya punya alasan yang sangat positif dan logis bagi diri kita.
            Sekian dulu artikel saya kali ini. Semoga sangat bermanfaat untuk dibaca. Saya harap para pembacanya dapat memetik pelajaran berharga dari artikel yang telah saya tulis ini. Saya hanya ingin berbagi kebaikan tentang hidup ini kepada banyak orang meskipun saya juga masih memiliki banyak kekurangan, akan tetapi saya juga sedang berusaha untuk memperbaiki diri saya, ingin menjadi peribadi yang (jauh) lebih baik lagi, InsyaAllah.
            Terlebih dan terkurang saya mohon maaf jikalau terdapat kesalahan dalam penulisan artikel yang telah saya tulis ini, karena pada dasarnya saya hanyalah seorang manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, saya sangat butuhkan adanya komentar positif untuk membangun penulisan artikel yang lebih baik lagi.
            Sebelumnya, saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak pada para pembaca yang telah bersedia untuk menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Saya harap pembacanya menyukainya, dan juga saya harap saya akan bisa menulis artikel positif lainnya agar bisa menyebarkan kebaikan kepada banyak orang melalui buah pikiran saya yang telah saya tuang dalam bentuk tulisan.
            “For me, there is no the worst person in the world, but there are only people who do not want to make any positive changes throughout their lives.“ – Dwi Rosa Damasena

Wassalam.
           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BE OPEN-MINDED

BE OPEN-MINDED    http://thetimesweekly.com/news/2017/feb/16/shorewood-special-census-starts-week/                     Bismillahirrahmanirrahim...           Assalamualaikum, semuanya. Nah, di malam kali ini aku ingin berbagi pendapat ku di dalam artikel ini tentang pemikiran yang terbuka, akan tetapi sebelum masuk ke pembahasan, alangkah lebih baiknya jika saya membuka artikel ini dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan.           Pernahkah kita melihat secara langsung seseorang yang suka merendahkan suatu agama? Pernahkah kita secara langsung melihat seseorang menilai sifat seseorang sesuai dengan suku yang dipegangnya? Pernahkah teman-teman melihat secara langsung seseorang yang merasa risih dengan suatu kaum atau pemeluk agama tertentu? Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang (terlalu) rasis dengan suatu suku, agama, ras atau adat, memandang rendah diri orang-orang lain berdasarkan apa yang dimilikinya, entah itu fisik atau pun kebiasaanya? Atau, apakah diri

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab Assalamualaikum sahabat-sahabat muslimah....     Ini adalah blog pertama saya yang dimana saya ingin menceritakan kisah hijrah saya untuk berhijab. Setiap manusia pasti ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya. Dengan berhijab, kita merasa lebih aman, nyaman dan pastinya terlindungi dari apa pun; dari sinar matahari, dari godaan laki-laki, atau dari kejahatan lainnya.     Baiklah, saya ingin menceritakan pengalaman saya berhijrah dari yang tidak berjilbab , berjilbab biasa, berjilbab pashmina, hingga berjilbab syar'i . Semua ini pastinya membutuhkan proses yang sangat panjang, dan itu awalnya tidak mudah. Bagaimanapun, kita harus tetap Istiqomah dan yakin bahwasannya Allah pasti akan membimbing kita untuk berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun.     Awal mulanya saya berjilbab adalah ketika saya masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Sebenarn

Things About Me

Things About Me   (Foto lama ku pas  baru masuk kuliah)      Hai, kali ini aku mau bercerita tentang diri ku. Aku ingin menulis profil diri ku sendiri. Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang diri ku yang ku akan rangkum dalam blog kali ini. Well, here we go!           Aku terlahir dengan nama panjang Dwi Rosa Damasena, kalian bisa memanggil ku Ocha atau Rosa. But actually, my friends and people around me usually call me Ocha, except my family, they often call me Rosa. However, it depends on you which nickname you wanna call me.             Aku lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada tanggal 26 Agustus 1996. Aku terlahir prematur, ya aku dilahirkan di bulan ke delapan (seharusnya aku lahir di bulan September). Seperti anak-anak yang terlahir prematur pada umumnya, aku terlahir dengan tubuh yang mungil sekali, berat badan ku dulu hanyalah 2 Kg lebih. Aku sangat mirip dengan ayah ku yang terlahir prematur juga. Well, buah jatuh tidak jauh dari poh