Langsung ke konten utama

Kenapa Mesti Malu Menjadi Seorang Introvert? Just Be Yourself!


Kenapa Mesti Malu Menjadi Seorang Introvert? Just Be Yourself!




            Assalamualaikum semuanya. Hari ini aku ingin mengangkat topik tentang keperibadian seorang introvert. Kenapa aku mengangkat topik ini kali ini? Karena aku adalah seorang introvert juga. Menjadi seorang introvert bukanlah pilihan diri ku sendiri, akan tetapi itu terbentuk dengan sendirinya di dalam diri ku.
            Menurut definisi ku sendiri, introvert adalah suatu jenis keperibadian yang bertolak belakang dengan extrovert, yaitu keperibadian yang tidak terlalu sering bersosialisasi dengan orang banyak, tetapi bukan berarti mereka yang tergolong introvert ini tidak suka bersosialisasi, mereka cenderung menyukai obrolan-obrolan yang dikiranya lebih penting atau layak untuk diobrolkan. Mereka tetap menjadi makhluk sosial karena pada dasarnya manusia hidup tidak bisa tanpa sosialisasi atau bantuan orang-orang lain. Bagaimanapun, orang-orang yang mereka anggap teman atau selingkaran mereka hanyalah beberapa orang saja, bisa jadi jumlahnya dapat dihitung dengan jari.
            Mereka sering dikenal sebagai sosok yang pendiam, kurang pergaulan, lugu dan tidak bisa bekerja sama dalam tim. Faktanya, tidak semua orang introvert begitu adanya. Kami sebagai orang introvert juga mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan atau keadaan yang ada. Di dalam dunia kerja, ada sebagian dari kami yang tetap pandai bersosialisasi dengan baik bersama orang-orang banyak dan mampu untuk bekerja sama dalam tim. Meskipun demikian, kami lebih cenderung menyukai untuk memecahkan persoalan-persoalan sendiri sekiranya kami masih mampu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut daripada membutuhkan bantuan orang-orang lain. Mungkin, kami terlihat lebih mandiri di mata orang-orang extrovert, meskipun begitu bukan berarti saya bermaksud untuk mengatakan bahwa orang-orang extrovert adalah orang-orang yang tidak bisa hidup mandiri atau selalu bergantung pada orang-orang lain.
            Sebagai seorang introvert, saya cenderung lebih menyukai untuk menceritakan tentang hari-hari dalam hidup saya melalui tulisan yang saya ciptakan dalam sebuah buku harian. Selain itu, saya juga lebih suka menuangkan pikiran-pikiran saya dalam bentuk tulisan di laptop yang akan saya bagikan dalam halaman blog saya. Ya, saya adalah seorang blogger. Sedari kecil, saya memiliki hobi menulis, tentang apapun itu, saya suka bercerita melalui buku. Saya merasa seperti buku menjadi sebuah dunia baru tersendiri bagi diri saya. Oleh sebab itu, saya juga hobi membaca buku, terutama yang berkaitan dengan motivasi-motivasi atau inspirasi.
            Hanya ingin mengilas balik, dulu ketika saya masih kecil hingga remaja SMA, saya sudah menulis puisi, cerpen, novel (yang belum pernah diterbitkan) bahkan cerita harian saya yang telah saya tulis dalam laptop dan buku harian saya yang jumlahnya banyak sekali. Entah, sudah berapa buku harian yang penuh isi ceritanya tentang kehidupan saya sehari-hari. Saya yang kecil dulu adalah seorang anak yang penuh imajinasi, saya suka memikirkan dan berkreasi yang mungkin belum pernah teman-teman sebaya saya pikirkan di masa itu. Misalnya, dulu waktu SMP, saya pernah mendapat tugas dari seorang guru saya yang memberikan tugas pada kami sekelas untuk menulis sebuah cerpen. Saya menulis cerpen tentang menara eiffel yang roboh dan kota Paris yang hancur karena hujan lebat dan banjir bandang disana yang dibarengi dengan petir kuat. Di dalam tulisan saya itu, kota Paris sekaan diterjang suatu bencana alam besar. Suasana dalam cerita tersebut sangat memanikkan warga kota Paris dan seperti kiamat. Itu saya tulis sebagai tugas menulis cerpen ketika saya masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Ya, seorang intovert itu adalah sosok yang imajinatif
            Selain itu, seorang introvert adalah sosok pengamat yang baik. Kami sangat jeli terhadap suasana dan lingkungan baru. Seperti yang pernah saya alami, saya suka mengamati apapun di sekeliling saya sambil berpikir atau belajar. Misalnya, ketika saya jalan-jalan ke suatu kota, saya suka mengamati lingkungan di tempat tersebut dan belajar untuk memahami suasana yang ada. Sebagai contoh, ketika saya berjalan-jalan, saya melihat banyak orang dari latar belakang hidup yang berbeda-beda. Saya sering melihat orang-orang yang bernasib kurang beruntung di pinggir jalan, seperti tidak berumah, tidak bersekolah atau cacat di pinggir jalan sehingga membuat saya mengerti bahwa saya bernasib jauh lebih beruntung daripada mereka dan mesti bersyukur atas segala nikmat Tuhan yang ada. Dari situ saya belajar untuk lebih mencintai hidup saya. Pun, saya juga suka belajar untuk mengerti akan hal-hal baru. Misalnya ketika saya jalan-jalan ke suatu daerah, saya belajar untuk memahami budaya dan adat istiadat disana, dari situ saya akan tahu bahwa setiap daerah itu memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda, mengerti akan kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya serta menikmati alam yang terdapat disana.
            Selain daripada itu, seorang introvert juga seorang pendengar yang baik. Mendengar curahan hati seseorang, memahami alur cerita yang ada, dan memberi nasehat untuk mencari jalan keluarnya juga termasuk karakter-karakter seorang introvert. Kami suka mendengarkan cerita orang-orang lain karena dengan mendengarkan cerita orang-orang lain, kami dapat belajar dari pengalaman mereka agar kami tidak mengalami hal yang serupa misalnya.
            Seorang introvert juga seseorang yang suka menggali kelebihan dan kekurangan diri sendiri (mengintropeksi diri); memahami keperibadian diri sendiri, belajar untuk memperbaiki diri sendiri dan belajar dari pengalaman yang pernah dirasakan. Para introvert lebih cenderung untuk mengurusi hidup sendiri dahulu daripada mengurusi hidup orang-orang lain. Kami lebih suka berpikir dahulu sebelum berbicara, pun sebagian dari kami juga orang-orang yang berpikir kritis.
            Kami juga merupakan sosok yang penyayang dan pengiba hati. Seperti yang telah saya jelaskan, orang-orang introvert itu cenderung untuk mengamati atau memahami orang-orang lain. Ketika kami merasa nyaman dengan orang-orang dan merangkul orang-orang yang baik dan sejiwa dengan kami, kami menjadi sosok yang penyayang dan hati nurani kami mungkin lebih peka, karena pada dasarnya kami adalah sosok yang simpatik dan mudah peduli dengan orang-orang di sekeliling kami.
            Kami memang sosok yang pemalu dan pendiam dan terkadang kurang percaya diri ketika berbicara di depan banyak orang, akan tetapi di balik sifat kami yang seperti ini, kami suka menciptakan karya sendiri, berinovasi dan menciptakan sesuatu yang mungkin berbeda dari orang-orang lain. Ya, kami lebih suka berkarya daripada banyak bicara. Kami suka mengisi waktu luang kami dengan berkarya, memikirkan untuk menggali potensi diri daripada membicarakan banyak hal yang mungkin tidak terlalu berfaedah. Kami ingin suara kami didengar banyak orang melalui segala macam hasil karya kami. Ya, kami lebih suka berbicara melalui karya.
            Ketika kami merasa nyaman dengan beberapa orang, mereka akan mengenal kami lebih dekat. Kami yang dipandang pendiam ini bukan berarti tidak bisa bersenang-senang, ketawa, ceria, lucu bahkan menggila. Kami juga sama seperti orang-orang pada umumnya, bisa mengekspresikan diri bersama orang-orang terdekat yang telah mengenal kami lebih dalam. Kami juga bisa membuat orang-orang lain tertawa dengan lawakan-lawakan kami. Kami juga bisa mengumpulkan ide-ide baru untuk dibagikan pada orang-orang yang mengenal kami. Jika kami telah akrab dengan seseorang, bisa jadi terkadang kami yang membuat orang tersebut terhibur kembali ceria setelah bersedih. Kami pun sebenarnya bisa jadi asik diajak bicara jikalau orang-orang mengenal kami lebih dekat.
            Bagaimanapun penjelasan di atas tentang keperibadian para introvert, kami tetaplah makhluk sosial yang tidak akan mungkin bisa lepas dari orang-orang lain. Kami memang sering menyendiri akan tetapi bukan berarti kami adalah sosok yang egois dan tidak bisa bekerja sama dalam tim. Kami tetap mempunyai rasa kemanusiaan terhadap orang-orang lain. Kami juga penyayang terhadap alam. Kami juga bisa menjadi sosok yang adaptif. Terakhir, kami juga bisa menjadi panutan bagi orang-orang banyak.
            Sekian dulu artikel saya kali ini. Inilah beberapa penjelasan tentang orang-orang introvert berdasarkan kisah pengalaman saya peribadi yang saya rangkum dalam artikel ini. Saya ingin membuka lebar pikiran banyak orang yang sering menyalahartikan tentang keperibadian orang-orang introvert. Saya ingin memberitahu pada orang banyak bahwa orang-orang introvert bukanlah para makhluk anti sosial dan tidak bisa bergaul dengan masyarakat banyak.
            Terakhir yang ingin saya ucapkan adalah terimakasih pada para pembaca yang telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel saya kali ini, semoga bermanfaat dan terbuka pikirannya tentang orang-orang introvert. Mohon maaf jikalau saya banyak kesalahan dalam penulisan artikel ini. sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya. Selamat siang. Wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BE OPEN-MINDED

BE OPEN-MINDED    http://thetimesweekly.com/news/2017/feb/16/shorewood-special-census-starts-week/                     Bismillahirrahmanirrahim...           Assalamualaikum, semuanya. Nah, di malam kali ini aku ingin berbagi pendapat ku di dalam artikel ini tentang pemikiran yang terbuka, akan tetapi sebelum masuk ke pembahasan, alangkah lebih baiknya jika saya membuka artikel ini dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan.           Pernahkah kita melihat secara langsung seseorang yang suka merendahkan suatu agama? Pernahkah kita secara langsung melihat seseorang menilai sifat seseorang sesuai dengan suku yang dipegangnya? Pernahkah teman-teman melihat secara langsung seseorang yang merasa risih dengan suatu kaum atau pemeluk agama tertentu? Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang (terlalu) rasis dengan suatu suku, agama, ras atau adat, memandang rendah diri orang-orang lain berdasarkan apa yang dimilikinya, entah itu fisik atau pun kebiasaanya? Atau, apakah diri

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab Assalamualaikum sahabat-sahabat muslimah....     Ini adalah blog pertama saya yang dimana saya ingin menceritakan kisah hijrah saya untuk berhijab. Setiap manusia pasti ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya. Dengan berhijab, kita merasa lebih aman, nyaman dan pastinya terlindungi dari apa pun; dari sinar matahari, dari godaan laki-laki, atau dari kejahatan lainnya.     Baiklah, saya ingin menceritakan pengalaman saya berhijrah dari yang tidak berjilbab , berjilbab biasa, berjilbab pashmina, hingga berjilbab syar'i . Semua ini pastinya membutuhkan proses yang sangat panjang, dan itu awalnya tidak mudah. Bagaimanapun, kita harus tetap Istiqomah dan yakin bahwasannya Allah pasti akan membimbing kita untuk berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun.     Awal mulanya saya berjilbab adalah ketika saya masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Sebenarn

Things About Me

Things About Me   (Foto lama ku pas  baru masuk kuliah)      Hai, kali ini aku mau bercerita tentang diri ku. Aku ingin menulis profil diri ku sendiri. Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang diri ku yang ku akan rangkum dalam blog kali ini. Well, here we go!           Aku terlahir dengan nama panjang Dwi Rosa Damasena, kalian bisa memanggil ku Ocha atau Rosa. But actually, my friends and people around me usually call me Ocha, except my family, they often call me Rosa. However, it depends on you which nickname you wanna call me.             Aku lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada tanggal 26 Agustus 1996. Aku terlahir prematur, ya aku dilahirkan di bulan ke delapan (seharusnya aku lahir di bulan September). Seperti anak-anak yang terlahir prematur pada umumnya, aku terlahir dengan tubuh yang mungil sekali, berat badan ku dulu hanyalah 2 Kg lebih. Aku sangat mirip dengan ayah ku yang terlahir prematur juga. Well, buah jatuh tidak jauh dari poh