MY
FUTURE LIFE
Assalamualaikum
semuanya... It’s been a long time since a
couple months ago I didn’t write on my blogspot page. How have you been? Hopefully, you guys have been so good for a very
long time. Aamiin...
Today, aku mau cerita tentang kehidupan aku selama beberapa
bulan belakangan ini. Jujur sih, gara-gara sudah lama gak nulis blog gini, aku
jadi agak kaku untuk memulai tulisan, but
anyways I’m okay with this actually, I am trying my best! Nah, dari sejak
bulan Januari lalu hingga kini saat masa-masa pandemi Covid-19 ini melanda
seluruh penjuru dunia, aku tengah mempersiapkan diri untuk menjadi peribadi
yang (jauh) lebih baik lagi sebagai bekal ku untuk menjadi istri dan ibu bagi
rumah tangga ku kelak. Yeah, I got a good
news for you that I’ll get married this year or next year after this pandemic
ends actually. Pastinya, ada perasaan tidak menyangka dan senang bahwa
akhirnya aku telah dilamar seorang laki-laki, seorang abang-abang hehe yang
jarak usianya 4 tahun lebih tua dari ku. Di sisi lain, aku masih agak khawatir
sedikit apakah aku akan bisa mempersiapkan semuanya sebelum pernikahan hingga
menjalankan peran ganda di rumah tangga kelak? Peran ganda itu maksudnya
menjadi istri dan ibu sekaligus jikalau Insha Allah, Allah akan mengaruniai
seorang atau beberapa orang anak yang akan mengisi hari-hari di rumah tangga ku
kelak.
Aku tahu
bahwa ini akan menjadi perjalanan yang kompleks bagi kehidupan ku yang selalu
berjalan seiring berjalannya waktu (semoga umur ku panjang, Aamiin...) hingga
menuju hari H pernikahan dan setelahnya. Ini adalah sesuatu yang sangat serius
dan tidak bisa dianggap main-main. Aku yang selama ini menjalankan hidup yang,
ya bisa dibilang terkadang agak rumit juga karena I got problems then, bagaimanapun persiapan menuju pernikahan ini
adalah hal-hal yang cukup menantang bagi saya. Saya sebagai seorang anak
perempuan satu-satunya dan anak kedua dari 2 orang bersaudara alias anak bontot
lah orang-orang berkata, ya hampir sepanjang hidup saya, kedua orang tua
menaruh perhatian yang sangat besar terhadap saya, terkadang mereka agak
protektif karena mereka sangat menyayangi dan peduli terhadap saya, membuat
saya terkadang dicap sebagai “anak manja” lah dikata oleh oranag-orang. Ah,
saya juga tidak peduli, namun ya setidaknya saya tidak manja-manja amat Insha
Allah, ya karena saya juga sudah pernah hidup di tanah perantauan (Sumatera
Barat, tepatnya di Kota Padang) yang dimana menuntut saya untuk harus mandiri,
berani, dan tahan banting menghadapi ini dan itu, terutama berbagai macam
karakter orang-orang baru dari berbagai daerah. Karena, pada dasarnya saya
adalah seorang anak rumahan yang dahulunya sangat bergantung pada orang tua,
menjalankan kewajiban untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga untuk
membantu kedua orang tua, menjalankan hobi sendiri di rumah, bersekolah, mengikuti
les atau bimbingan belajar (bimbel), jalan-jalan bersama kedua orang tua, dll. Ah,
sudah, jangan ditanya lagi jika kalian menganggap bahwa aku adalah seorang anak
yang kurang pergaulan (kuper lah bahasa gaulnya hehe).
Ya, jujur,
aku seorang intorvert, entah mungkin karena takdir Allah aku dijadikan seorang
introvert atau memang didikan kedua orang tua ku yang mengasuh dan memberi
perhatian pada ku sepenuhnya karena mereka, terutama ayah kandung ku yang cukup
protektif dan takut aku kenapa-kenapa kalau terlalu banyak terpapar dengan
pergaulan-pergaulan di luar. You know
what I mean. Setidaknya, aku sudah pernah merantau untuk berkuliah di luar
kota sehingga aku sudah pernah merasakan “dicambuk” oleh kehidupan yang agak
keras ini karena semuanya aku harus menjalankan kehidupan sendirian. Kesimpulannya,
ya aku memang “agak” anak manja yang terus berusaha untuk jadi lebih baik dan
dewasa lagi dan mengambil banyak pelajaran berharga yang pernah ku alami dari
kehidupan ku terdahulu, dan sekarang dan seterusnya aku harus mempersiapkan
diri untuk lebih matang dalam menghadapi rintangan-rintangan yang akan aku
lalui kedepannya.
Aku tahu
beban-beban apa yang akan aku pikul kedepannya saat aku menjalani kehidupan
berumah tangga kelak. Aku tahu bahwa kehidupan itu akan sangat, sangat kompleks
dan penuh tantangan. Aku tidak mau mengatakan bahwa kehidupan itu akan
memusingkan karena aku tidak mau ini menjadi suatu momok menakutkan bagi ku,
tidak baik untuk berburuk sangka dari sekarang, bukan? Aku hanya menganggap itu
akan penuh tantangan. Aku sudah tahu karena aku telah melihat peran ganda yang
dipegang oleh ibu kandung ku sendiri yang ku panggil “mama”. Menurutku, mama ku
sangat, sangat hebat. She is kind of an
amazing and poweful woman that I’ve ever seen! I am very proud of her! She is such
an inspiring mom to me! Well, back to the topic! Pokoknya, aku juga telah
melihat dengan kedua mata ku sendiri bahwa ibu-ibu di luar sana, baik yang aku
kenal maupun tidak aku kenal, telah menunjukkan gambaran-gambaran bagaimana
seorang istri dan ibu berperan. Every woman
is amazing, I guess. Don’t you think the same?
Ya,
ketika aku telah menjadi seorang istri dan ibu kelak, aku tidak akan lagi
memfokuskan untuk mengurus diri ku sendiri, bahkan aku akan lebih mementingkan
anggota-anggota keluarga ku dibandingkan diri ku sendiri. Mereka akan makan
apa; persiapkan pakaian-pakaian mereka; membersihkan rumah; mengatur keuangan
dengan bijak; membesarkan anak-anak; melayani suami dan anak-anak; memandikan
anak-anak saat mereka masih kecil; menyekolahkan anak-anak; membayar pajak,
listrik, angsuran rumah, air, dsb; serta apapun itu tugas-tugas yang akan saya
pikul kelak.
I knew, it will be hard for me sometimes,
but I know that Allah will give me lots of rewards if I do those all sincerely.
I don’t hope high, but I believe Allah will make those all easier. Insha Allah.
I have to strengthen myself and my heart from now onwards. I can’t be whiny
anymore because if I am weak, how will I protect my family in the future? You get
it?
Oh
ya, by the way, I’ve been learning lots
of recipes from Youtube or Internet to prepare some dish for my family. Of course,
also to prepare myself to be a good mom, so I will know what I will cook every
single day, it’ll depend on ingredients I’ll have, tho! Hahaha.
Oh
ya, sekarang udah jam 05:48 subuh nih. Gak terasa aku sudah mengetik sebanyak
ini. Sekarang lagi bulan Ramadhan, jadi 2 jam yang lalu gitu aku habis makan
sahur sama ayah dan mama aku. Nah, sekarang aku mau lanjut tidur lagi. Sudah ngantuk
juga, jadi tetap tunggu terus ya cerita-cerita aku berikutnya. Bye... see you on my next blog! Hopefully you
guys enjoy reading it! Love you all my readers. Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar