Langsung ke konten utama

Menjadi Peribadi Baru yang Lebih Baik



Menjadi Peribadi Baru yang Lebih Baik Lagi

 
Sumber:https://id.pinterest.com/pin/163185186478247495/?lp=true
                       
            Kita diciptakan berbeda-beda; lahir dari latar belakang hidup yang berbeda-beda, memiliki bentuk fisik yang berbeda, takdir atau jalan hidup yang berbeda-beda, keluarga yang berbeda, rezeki yang berbeda-beda, nasib yang berbeda-beda, sifat yang berbeda-beda, pengalaman hidup yang berbeda-beda, minat atau bakat yang berbeda-beda, dsb. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Yang Di Atas, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
            Setiap manusia pasti akan tumbuh menjadi peribadi yang lebih baik lagi, seiring berjalannya waktu; dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun. Tidak ada manusia yang terburuk dan tak ada pula yang terbaik, semuanya seimbang, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, itulah tandanya Tuhan Maha Adil.      
            Seiring berjalannya waktu, manusia pasti akan mengalami banyak hal, baik itu yang suka maupun duka, semuanya seimbang. Ada sebagian orang yang terlalu larut dalam duka hidupnya yang membekas di hatinya, ada pula sebagian orang yang menjadikan semua duka dalam hidupnya sebagai pembelajaran-pembelajaran hidup. Tak akan selamanya kita merasa berduka dan tak akan selamanya kita merasa bahagia.
            Menjadi seorang manusia yang seutuhnya itu butuh proses. Apa maksud dari menjadi manusia yang seutuhnya? Seorang manusia yang memanusiakan dirinya sendiri. Apa yang membedakan kita dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya? Ya, kita, para manusia yang hidup di bumi ini, memiliki akal pikiran, selagi akal pikiran itu masih sehat, gunakanlah itu sebaik-baiknya.
            Menjadi manusia yang seutuhnya adalah suatu proses menuju perubahan diri yang (jauh) lebih baik lagi daripada sebelumnya. Menjadi manusia seutuhnya melewati tahap demi tahap, dari titik nol menuju titik terakhirnya, titik seratus. Terkadang, sebagian manusia malah merasa jenuh dan tidak sanggup menghadapi rintangan hidup yang ada. Belum mencapai di titik pertengahan, terkadang sebagian manusia malah mengeluh dan menyerah, bahkan ada yang hampir menuju titik terakhir tapi sudah terjatuh lebih dulu.
            Menjadi manusia yang lebih baik lagi itu tidaklah instan. Kita belajar banyak hal dari pengalaman sendiri maupun orang-orang lain. Kita perlu pula mengambil kutipan nasihat dan kritikan yang positif dari orang-orang lain agar membangun kita dari terjatuhnya diri ini. Tidak semua perkataan orang-orang lain adalah buruk bagi diri kita, ambil yang positif, buang yang negatifnya, akan tetapi keinginan untuk maju dan lanjut berjuang itu timbul dari hati sendiri. Ya, tunjuklah hati mu, disitu.
            Benar, motivasi terbesar itu terdapat di dalam diri sendiri. Motivasi terbaik itu dari diri sendiri. Akan terasa percuma saja apabila menasehati seseorang beribu-ribu kali, namun orang tersebut tidak sadar akan kesalahan yang sama yang pernah ia lakukan, karena motivasi terbesarnya belum timbul di hatinya. Ya, memang ada manusia yang seperti itu.
            Kita semua diberikan akal untuk berpikir secara logis. Semakin dewasa kita, maka akan banyak cerita hidup yang telah kita alami, membuat kita berpikir semakin logis. Hati pun akan berkata, “Saya tidak boleh terjebak di kesalahan yang sama.” Kelogisan pikiran itu menandakan seseorang telah dewasa. Kedewasaan itu tidak berdasarkan usia namun berdasarkan cara berpikir. Bagaimana ia mengutarakan pikiran dan perasaan di hatinya, bagaimana ia bersikap, bagaimana ia menahan hawa nafsunya, bagaimana ia mengalahkan egonya sendiri, bagaimana ia memecahkan permasalahan hidupnya, bagaimana ia keluar dari zona nyamannya, serta bagaimana ia menjadikan dirinya sebagai seorang manusia seutuhnya.
            Ada kalanya hati kita merasa terbolak-balik, iman dan niat kita luntur, kita kembali ke zona nyaman kita, zona yang memperdayakan kita. Zona nyaman adalah zona yang membuat banyak umat manusia lalai, malas, tidak berkembang, tidak maju, tidak bangkit, terlena dengan kenimatan hidup yang sesaat, dan segala yang menyenangkan bagi seseorang. Sesungguhnya, itu semua tidak akan berbuah manis.
            Salah satu cara untuk keluar dari zona nyaman kita adalah meninggalkan kebiasaan buruk yang memperdayakan kita. Kebiasaan buruk tersebut yang semestinya perlahan-lahan kita kurangi, hingga menghilang sepenuhnya. Misalnya, main game di gadget hingga membuat kita lupa waktu dan malas. Gara-gara kita merasa seru dan asyik bermain game tersebut, kita bisa jadi lupa akan tugas-tugas utama kita yang seharusnya diprioritaskan. Jujur, di zaman yang semuanya serba canggih ini justru banyak hal yang dapat memperdayakan kita, ya contohnya seperti yang telah disebutkan di atas. Itu semua tidak salah untuk diciptakan, akan tetapi kita sebagai konsumen harus benar-benar cerdas dalam menanganinya, jangan sampai kita yang terjajah, namun kitalah yang seharusnya bersikap bijak untuk itu semua.
            Kembali ke topik. Bagi saya peribadi, menjadi seorang peribadi yang lebih baik lagi itu sangatlah sulit. Sulit untuk diterapkan karena terkadang “hasutan-hasutan” memengaruhi otak saya, tanpa saya sadari. Mungkin bukan hanya saya, tapi banyak orang di seluruh dunia yang mengalami itu. Hasutan-hasutan itu yang terkadang membuat seseorang menjadi tidak bergerak maju, tetap terjebak di lubang yang sama.
            Saya yakin, jikalau kita semua selalu mendekatkan diri pada Tuhan, maka semuanya akan berjalan dengan mulus, InsyaAllah. Jikalau kita ingin jiwa kita tentram, fisik kita sehat, dan kedua-duanya selamat di dunia dan akhirat, maka dekatkanlah diri dengan-Nya. Karena, hanya dengan mendekatkan diri dengan-Nya, semuanya InsyaAllah akan terasa baik-baik saja, InsyaAllah kita dijauhkan dari yang namanya frustasi, depresi, pesimisme, stres dan mengeluh.
            Menjadi peribadi baru yang lebih baik itu butuh proses, asalkan kita tetap sabar dan tegar dalam melangkahi semua tahap itu. Percayalah, kesuksesan untuk menghilangkan segala hal yang tidak baik atau tidak berfaedah itu bukanlah sesuatu yang instan. Saya banyak belajar dari segala macam kesalahan saya, apa yang tidak berfaedah/buruk dari diri saya, perlahan-lahan saya kurangi, saya ingin menghilangkan itu sepenuhnya.
            Saya terus berusaha untuk membuka lembaran baru dalam hidup saya. Setiap tahun bahkan setiap bulan, saya mencoba untuk selalu menulis apa saja rencana-rencana hidup saya kedepannya, apa saja yang ingin saya raih, apa saja yang gagal dan apa saja perubahan baik yang telah saya lakukan tiap bulannya. Saya sadar bahwasanya saya tidak boleh berlarut-larut bahagia dalam zona nyaman saya, saya harus menciptakan sesuatu yang baru dan baik setiap harinya. Saya pernah bercita-cita ingin menjadi salah satu orang yang ada di dunia ini yang bisa menjadi seorang motivator dan inspirator bagi banyak orang; menyebarkan motivasi-motivasi, inspirasi-inspirasi, membangkitkan semangat juang orang banyak, dan memberikan banyak pikiran positif kepada banyak orang.
            Teruntuk semua orang yang pernah saya sakiti hatinya, baik itu dalam perkataan maupun perbuatan, saya sangat meminta maaf dari hati yang terdalam, karena saya berusaha untuk menjadi peribadi yang lebih baik lagi, lebih positif lagi di mata banyak orang. Saya berusaha untuk menyebarkan segala positivitas dari diri saya kepada orang banyak. Saya harap tidak ada lagi hati yang terluka karena saya dahulu. Sambutlah saya dalam kehidupan kalian dengan peribadi saya yang baru dan menciptakan banyak hal positif. Mari kita tinggalkan masa lalu yang buruk, jadikan itu semua pembelajaran dan petunjuk arah menuju ke kehidupan yang terang gemilang. Saya, Anda dan semua orang yang ada di dunia ini pastinya berharap akan memiliki masa depan yang cerah untuk diraih. Saya yakin, kita semua adalah orang-orang yang hebat. Saya sangat yakin bahwasanya semua orang itu luar biasa, tapi ada sebagaian dari mereka yang belum menyadarinya. Bagi saya, semua orang punya kemampuan dan keterbatasan dirinya tersendiri, akan tetapi tergantung bagaimana ia menerima keadaan dirinya dan mengembangkan kemampuannya dan bukan menyalahkan Tuhan yang telah memberikan keterbatasan tersebut.
            Saya Dwi Rosa Damasena, seorang penulis yang berusaha untuk menyebarkan hal-hal positif kepada banyak orang. Semoga apa yang telah saya tulis ini sangat bermanfaat untuk dibaca oleh banyak orang. Saya sangat menghargai orang-orang yang juga menghargai hasil karya saya. Saya harapkan adanya komentar dan kritikan positif dari para pembaca saya demi membangun hasil karya tulis yang lebih baik lagi. Terimakasih atas waktu yang tersedia untuk membaca artikel ini. Jikalau saya memiliki banyak kesalahan dalam penulisan artikel ini, mohon dimaafkan.


Wassalam.


Dwi Rosa Damasena



           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BE OPEN-MINDED

BE OPEN-MINDED    http://thetimesweekly.com/news/2017/feb/16/shorewood-special-census-starts-week/                     Bismillahirrahmanirrahim...           Assalamualaikum, semuanya. Nah, di malam kali ini aku ingin berbagi pendapat ku di dalam artikel ini tentang pemikiran yang terbuka, akan tetapi sebelum masuk ke pembahasan, alangkah lebih baiknya jika saya membuka artikel ini dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan.           Pernahkah kita melihat secara langsung seseorang yang suka merendahkan suatu agama? Pernahkah kita secara langsung melihat seseorang menilai sifat seseorang sesuai dengan suku yang dipegangnya? Pernahkah teman-teman melihat secara langsung seseorang yang merasa risih dengan suatu kaum atau pemeluk agama tertentu? Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang (terlalu) rasis dengan suatu suku, agama, ras atau adat, memandang rendah diri orang-orang lain berdasarkan apa yang dimilikinya, entah itu fisik atau pun kebiasaanya? Atau, apakah diri

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab Assalamualaikum sahabat-sahabat muslimah....     Ini adalah blog pertama saya yang dimana saya ingin menceritakan kisah hijrah saya untuk berhijab. Setiap manusia pasti ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya. Dengan berhijab, kita merasa lebih aman, nyaman dan pastinya terlindungi dari apa pun; dari sinar matahari, dari godaan laki-laki, atau dari kejahatan lainnya.     Baiklah, saya ingin menceritakan pengalaman saya berhijrah dari yang tidak berjilbab , berjilbab biasa, berjilbab pashmina, hingga berjilbab syar'i . Semua ini pastinya membutuhkan proses yang sangat panjang, dan itu awalnya tidak mudah. Bagaimanapun, kita harus tetap Istiqomah dan yakin bahwasannya Allah pasti akan membimbing kita untuk berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun.     Awal mulanya saya berjilbab adalah ketika saya masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Sebenarn

Things About Me

Things About Me   (Foto lama ku pas  baru masuk kuliah)      Hai, kali ini aku mau bercerita tentang diri ku. Aku ingin menulis profil diri ku sendiri. Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang diri ku yang ku akan rangkum dalam blog kali ini. Well, here we go!           Aku terlahir dengan nama panjang Dwi Rosa Damasena, kalian bisa memanggil ku Ocha atau Rosa. But actually, my friends and people around me usually call me Ocha, except my family, they often call me Rosa. However, it depends on you which nickname you wanna call me.             Aku lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada tanggal 26 Agustus 1996. Aku terlahir prematur, ya aku dilahirkan di bulan ke delapan (seharusnya aku lahir di bulan September). Seperti anak-anak yang terlahir prematur pada umumnya, aku terlahir dengan tubuh yang mungil sekali, berat badan ku dulu hanyalah 2 Kg lebih. Aku sangat mirip dengan ayah ku yang terlahir prematur juga. Well, buah jatuh tidak jauh dari poh