Rentetan
Waktu
Ada
banyak cerita yang ingin
ku
sampaikan pada semesta
Sesuai
rentetan waktu yang telah lewat
Tapi,
sebenarnya ku tak perlukan
1000
telinga untuk mendengar
Cukuplah
1 atau 2 pasang telinga
untuk
menjinakkan pikiran ku
Mungkin
saja, langit ingin bicara pada ku
Ia
tidak membiarkan ku terlalu bahagia
Pun,
tak membiarkan ku terlalu sedih
Hidup
adil adalah ketetapan-Nya
Ku
pandang dunia terkadang tidak bersahabat
Menyebarkan
segala kebencian
Menciptakan
berbagai tipu daya
Menjatuhkan
satu sama lain
Hingga
ku pernah terperangkap di dalamnya
Apa
itu kebahagiaan sejati?
Tanya
ku pada diri sendiri
Ku
cari kemanapun tak kunjung temu
Hingga
kini ku belum temukan titik terangnya
Hidup
ku selalu penuh tanda tanya
Kemana
arah tujuannya
Apa
yang selama ini ku idamkan?
Untuk
apa ku diciptakan?
Hidup
ku tak semulus jalan tol
Tak
seindah bunga mawar
Berbagai
kelokan ku temui
Dan,
hati ku ikut terluka
Bila
mengingat berbagai perkataan
orang
lain
Tak
jarang meninggalkan jejak luka
di
hati
Pun,
ketika mereka menganggap ku
bahagia
Saat
itulah, topeng ku pandai melakoninya
Tuhan
Maha Adil
Ia
tahu bagaimana membuat ku bahagia
Dengan
cara teristimewanya sendiri
Dia
tahu aku berbeda
Pun,
ku juga istimewa
Bagaimana
mungkin ku tidak memiliki arti?
Sedangkan
Ia adalah Sang Ilahi
Yang
tahu tentang roh dan jasad ku ini
Melebihi
apa yang diri ini ketahui
Masa
lalu adalah lembaran kertas kehidupan
Yang
diisi dengan berbagai macam coretan
Jarang
coretan indah meninggalkan jejaknya
Sebagai
revisi untuk ku pahami di masa depan
Apapun
yang ku alami
Kemanapun
kaki melangkah
Apapun
yang tangan ku genggam
Apapun
yang mata ku pandang
Apapun
yang kulit ku rasakan
Suara
apapun yang ku dengar
Bau
apapun yang ku cium
Rasa
apapun yang ku kecap
Setiap
harinya,
Selagi
oksigen masih dapat ku hirup
Aku
akan tetap menjadi diri ku
Tak
akan sama dengan yang lainnya
Seiring
berjalannya rentetan waktu
Biarkanlah
ku mengarungi ruang dan waktu
Aku
ini adalah aku
Bukanlah
diri mu dan juga dia
Bukan
pula mereka
Hidup
ku tak kan pernah berhenti di satu titik
Selagi
belum ku temukan garis finish
Berhentilah
untuk memberhentikan ku bermimpi
Berhentilah
untuk menjatuhkan ku
Biarkan
ku bangkit
Dengan
keyakinan,
Tak
akan terkalahkan oleh batu
yang
kau lemparkan
Ku
percaya bahwa
Neptunus
pun percaya pada ku
Bahwa
aku masih tetap manusia
Derajat
ku masih jauh lebih tinggi
dibandingkan
hewan ternak
Ku
percaya, akan selalu ada tangan Tuhan
untuk
mengangkat ku di bumi ini
Tak
pernah lelah untuk menjadi Sahabat
di
antara banyak sahabat
Sebagai
sandaran
Tempat
ku mencurahkan air mata
Begitu
juga cerita lucu tentang hidup ini
Alam
akan selalu menjadi guru terbaik
Beri
ku kesempatan untuk bercerita pada alam
Sambil
menikmati keindahannya
Bahwa
aku baik-baik saja
Aku
masih disini
Di
bumi-Nya
Komentar
Posting Komentar