Langsung ke konten utama

HI, I AM AN INTROVERT!


HI, I AM AN INTROVERT!



Hasil gambar untuk maudy ayunda temani aku


       
Bismillah. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.
          Mungkin, sebagian orang belum tahu dan bertanya-tanya, “Apa itu introvert?”. Introvert mungkin terdengar asing di telinga beberapa orang yang mendengarnya. Introvert itu, menurut pendapat saya peribadi sebagai salah satu orang introvert yang ada di muka bumi ini, adalah suatu keperibadian yang dimana “si pemiliknya” lebih nyaman dan senang untuk melakukan apapun sendirian, punya lebih banyak waktu untuk dirinya sendiri (me time), lebih banyak berpikir dan bertindak daripada berbicara, berusaha untuk lebih mengenal dirinya sendiri, menghabiskan sebagian besar waktu dengan sendirian dan lebih mandiri, lebih memahami keadaan dirinya sendiri (kelebihan dan kekurangannya), mengisi waktu luang dengan hobi-hobi yang digemarinya (beberapa hobinya adalah membaca buku, menulis dan mendengarkan musik), memiliki pemikiran dan perencanaan yang matang untuk jangka panjang atau yang akan datang, lebih menyukai belajar sendirian daripada beramai-ramai, berusaha untuk belajar apapun dalam hidup terutama pengalaman-pengalaman karena itu semua tentunya juga sangat berharga, senang untuk berpetualang untuk hidupnya sendiri, sering dianggap aneh namun masih termasuk logis dan manusiawi, banyak yang dianggap sangat pintar/cerdas bahkan jenius, banyak yang dianggap sebagai sosok yang (sangat) tertutup/pendiam/pemalu, lebih suka berkarya daripada membuang waktu banyak untuk berkumpul bersama teman-temannya,  mereka lebih selektif dalam memilih teman-teman, sahabat dan mereka hanya mempercayai pada beberapa orang yang dapat dipercayai untuk menaruh buah pikiran, curhatan atau isi hati mereka.
          Mungkin, tak banyak orang yang memahami sosok seorang introvert yang dikenal pendiam, pemalu dan banyak berpikir. Sedikit cerita, bahwa aku adalah seorang introvert. Dulu, aku pernah merasakan betapa sulitnya menjadi sosok introvert karena tidak terlalu mudah bergaul dengan banyak orang yang biasanya dilakukan oleh orang banyak. Aku dulu sangat iri dengan teman-teman ku yang mudah bergaul dengan siapa saja, dan aku sangat iri untuk dijuluki sebagai seorang “anak gaul” semasa sekolah dulu. Aku ingin sekali untuk bisa nongkrong bersama teman-teman sekolah, namun aku tidak memiliki banyak teman saat itu, hanya beberapa orang yang dapat ku percayai saja. Dulu, aku sosok yang culun, sangat lugu dan sangat pendiam sehingga cocok jadi mangsa bully-an para anak-anak nakal. Aku dulunya sering diejek, dijauhi karena aku kurang pandai bergaul dan sering dimanfaatkan oleh teman-teman sebaya ku.
          Jujur sih, aku pernah sempat depresi dan frustasi dengan keadaan ku saat itu karena aku sudah lelah untuk menjadi sosok yang seperti itu hingga akhirnya membuat aku benci dan kehilangan cinta untuk diriku sendiri. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat itu selain hanya menangis seorang diri di rumah saat di rumah tidak ada orang sama sekali. Aku pernah seorang diri menangis sendirian di kamar lantai atas karena aku benci untuk dilkucilkan oleh teman-teman ku. Aku tidak tahu aku salah apa, dan mengapa aku begini. Aku merasa keberadaan ku di tengah-tengah mereka sangat tidak dihargai, dan mereka tidak bisa menerima ku untuk menjadi bagian dari kelompok mereka. Aku merasa seperti pikiran ku sangat sumpek dan sangat membutuhkan kebebasan.
          Dulu, semasa sekolah/remaja ku, ku habiskan banyak waktu untuk sekolah, les pelajaran-pelajaran di luar sekolah dan guru-guru dari sekolah, belajar, berkumpul bersama keluarga, membantu kedua orang tua untuk mengurusi rumah, mengurus diri sendiri, sekali-sekali jalan-jalan bersama sahabat-sahabat (dulu aku memiliki sangat sedikit sahabat), bermain alat-alat musik (hanya sedikit alat musik yang bisa ku mainkan), belajar (dulunya aku sangat kutu buku dan senang belajar banyak pelajaran, entah itu IPA, IPS ataupun Bahasa, bahkan membaca buku-buku cerita juga), menulis novel (tidak pernah ku selesaikan lagi), cerpen, dongeng, mimpi-mimpi atau cita-cita dan diary, dan lain-lain, pokoknya sebagian besar waktu ku tidak untuk disia-siakan untuk bergaul dengan banyak teman sebaya. Aku pernah sempat agak jenuh untuk menjalani kehidupan yang begitu-begitu saja karena aku merasa pikiran ku belum terlalu terbuka. Aku butuh untuk mengenal banyak orang, namun di satu sisi aku merasa sangat takut untuk memulai pembicaraan karena aku tidak tahu apa yang ingin aku bahas di saat aku berada di samping seseorang, hingga akhirnya orang tersebut hanya diam seribu bahasa ketika berada di dekat ku. Aku merasa agak percaya diri ketika ada beberapa orang di dekat ku yang berbicara sehingga aku bisa bergabung pembicaraan bersama mereka meskipun aku lebih banyak diam daripada berbicara dahulunya.
          Saat itu, aku masih tidak mengerti mengapa aku bisa sependiam itu, karena saat itu aku tidak mengenal istilah intovert sendiri. Jauh sebelum ku mengenal keperibadian introvert, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia ku, semenjak aku kuliah dan hidup lebih mandiri jauh dari kedua orang tua ku, banyak hal yang telah ku petik pelajaran-pelajarannya. Aku belajar untuk mengenal lebih banyak orang, budaya, bahasa dan adat baru di tempat perantauan ku, beradaptasi dengan banyak orang, memahami karakter-karakter atau keperibadian-keperibadian orang banyak hingga aku bisa beradaptasi dengan baik dengan mereka, mencari dan mendapatkan inspirasi, menulis berbagai cerita pengalaman hidup ku, belajar untuk lebih mandiri dan lebih tegar menjalani hidup, belajar untuk lebih bijak mengatur waktu, belajar untuk lebih mencintai dan lebih banyak bersyukur dengan kehidupan yang ku miliki sepanjang hayat ku, belajar lebih serius untuk pendidikan ku saat itu karena aku telah diamanahkan oleh kedua orang tua ku untuk menjalani pendidikan disana dengan sebaik-baiknya, dan pastinya salah satu yang terpenting adalah aku belajar untuk menjadi lebih dewasa daripada sebelumnya. Semenjak ku merantau dulu, dari situ aku belajar bahwa tidak selamanya aku harus bergantung banyak pada orang-orang, bahkan aku jadi lebih paham bahwa berharap pada manusia adalah salah satu hal paling menyakitkan yang pernah ku alami.
          Aku lebih banyak jalani kehidupan disana seorang diri daripada dengan banyak orang. Aku suka berkelana mencari-cari inspirasi dan menyegarkan otak ku setelah belajar untuk pendidikan ku disana, karena di luar sana aku pasti akan menemukan banyak hal baru untuk ku pelajari yaitu pelajaran-pelajaran hidup berharga. Dari melihat dan mendengar hal-hal baru membuat kita bertambah syukur dengan segala nikmat dan kekurangan yang kita miliki sepanjang hayat bahwa di luar sana banyak orang-orang yang bernasib kurang beruntung daripada kita. Aku semakin bisa berdiri di atas kaki ku sendiri dan lebih mencintai hidup ku sendiri.
          Tak hanya itu, suatu ketika saat kuliah, aku pernah tertarik untuk mempelajari ilmu Psikologi. Karena aku ingin bisa lebih akrab dengan banyak orang dan mudah berbaur dengan siapa saja tanpa takut untuk memulai suatu topik pembicaraan dan pastinya ingin lebih dapat diterima oleh banyak orang, yaitu bagaiman caranya menjadi sosok yang menyenangkan dan hangat bagi banyak orang meskipun aku juga bukan sosok yang sangat panas (kalian pasti paham). Akhirnya, aku ke toko buku Gramedia untuk membeli suatu buku Psikologi tentang “Mudahnya Mengenal Banyak Orang dari Karakter-Karakternya”, kira-kira inti judulnya begitulah. Jujur sih, aku dulu sangat suka untuk membeli sebuah buku baru tiap awal bulan setelah dikirimi uang jajan untuk sebulan oleh kedua orang tua ku. Jadi, tak hanya itu, aku juga mulai mempelajari ilmu Psikologi dari internet karena itu salah satu akses untuk dapatkan ilmu dengan lebih mudah dan lebih murah asalkan kita pandai memilih mana situs-situs yang dapat dipercayai informasinya.
          Akhirnya, setelah ku baca banyak, aku temukan tentang keperibadian introvert dan ekstrovert. Saat itu aku berpikir bahwa akhirnya aku telah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang keperibadian ku yang ku anggap “tidak biasa” seperti orang-orang lain. Aku merasa lebih lega dan tenang karena aku bukanlah satu-satunya sosok yang seperti itu karena aku pernah berpikir bahwa “Apakah ada yang salah dengan diriku? Mengapa ku begini?”. Aku berpikir bahwa aku tidak sendirian yang menjadi sosok seperti itu di dunia ini. Ternyata, aku seorang introvert. Lambat laun, Alhamdulillah jauh lebih memahami, mengenal, mencintai diriku sendiri karena aku diciptakan oleh Allah untuk menjadi sosok seorang introvert. Menjadi sosok introvert itu ternyata tidak merugikan dan tidak perlu dikhawatirkan sama sekali karena fakta-fakta yang telah ku baca bahwa orang-orang introvert adalah sosok-sosok yang istimewa dan faktanya juga bahwa kebanyakan para tokoh dan ilmuwan sukses dan terkenal di dunia adalah dari “kaum” introvert. Aku semakin bangga menjadi sosok introvert yang telah ada di muka bumi ini, dan satu lagi, salah satu sosok introvert yang sangat, sangat aku kagumi akan keperibadian dan kecerdasannya adalah Maudy Ayunda, yaitu anak muda, penyanyi, aktris dan pelajar berbakat dan hebat di balik introvertnya. Dia telah membuktikan bahwa sosok introvert dapat tampil dengan mengagumkan di depan orang banyak dan bisa sukses di dunia nyata ini.
          Saat itu, aku semakin yakin bahwa aku akan bisa menggapai segala mimpi-mimpi yang telah ku tulis di buku harian dan menjadikannya kenyataan. Satu per satu mimpi yang telah ku tulis yang telah tercapai, ku berikan satu centang, jika gagal, aku akan memberikan tanda silang dan yang belum akan diusahakan, Insha Allah. Jadi, jangan pernah minder dengan diri sendiri sebagai sosok introvert, karena itu Insha Allah adalah sosok-sosok yang mengagumkan.
          Teruntuk orang-orang introvert di luar sana, kalian jangan pernah minder dengan diri sendiri karena kekurangan-kekurangan kalian di mata banyak orang, malah justru itu bisa jadi kelebihan-kelebihan kalian, seperti pemikir kritis, pendiam, pemalu dan tidak terlalu banyak bicara alias bicara yang sekiranya penting saja. Kalian tidak sendirian di dunia ini. Dunia itu luas untuk dijelajah oleh seorang introvert, maka kejar mimpi-mimpi kalian. Introvert akan membuat kalian jadi lebih mengenal diri sendiri, memahami setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan tidak membuang banyak waktu untuk omongan-omongan atau tindakan-tindakan yang kurang berguna.
          Sekian dulu cerita dari saya, semoga ada hikmah yang dapat kalian petik. Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan, baik itu pola-pola kata, kalimat, tanda baca, ejaan, dan lain-lain. Jika kalian temui bermacam kekurangan dan pendapat positif, silahkan tinggalkan komentar kalian di kolom komentar di bawah ini. Insha Allah, di lain waktu saya akan menulis artikel atau cerita yang lain lagi. Semoga bermanfaat. Salam sejahtera untuk kita semua, selamat siang dan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.
         
         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BE OPEN-MINDED

BE OPEN-MINDED    http://thetimesweekly.com/news/2017/feb/16/shorewood-special-census-starts-week/                     Bismillahirrahmanirrahim...           Assalamualaikum, semuanya. Nah, di malam kali ini aku ingin berbagi pendapat ku di dalam artikel ini tentang pemikiran yang terbuka, akan tetapi sebelum masuk ke pembahasan, alangkah lebih baiknya jika saya membuka artikel ini dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan.           Pernahkah kita melihat secara langsung seseorang yang suka merendahkan suatu agama? Pernahkah kita secara langsung melihat seseorang menilai sifat seseorang sesuai dengan suku yang dipegangnya? Pernahkah teman-teman melihat secara langsung seseorang yang merasa risih dengan suatu kaum atau pemeluk agama tertentu? Pernahkah teman-teman melihat seseorang yang (terlalu) rasis dengan suatu suku, agama, ras atau adat, memandang rendah diri orang-orang lain berdasarkan apa yang dimilikinya, entah itu fisik atau pun kebiasaanya? Atau, apakah diri

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab

Hijrah Ku untuk Istiqomah Berhijab Assalamualaikum sahabat-sahabat muslimah....     Ini adalah blog pertama saya yang dimana saya ingin menceritakan kisah hijrah saya untuk berhijab. Setiap manusia pasti ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya. Dengan berhijab, kita merasa lebih aman, nyaman dan pastinya terlindungi dari apa pun; dari sinar matahari, dari godaan laki-laki, atau dari kejahatan lainnya.     Baiklah, saya ingin menceritakan pengalaman saya berhijrah dari yang tidak berjilbab , berjilbab biasa, berjilbab pashmina, hingga berjilbab syar'i . Semua ini pastinya membutuhkan proses yang sangat panjang, dan itu awalnya tidak mudah. Bagaimanapun, kita harus tetap Istiqomah dan yakin bahwasannya Allah pasti akan membimbing kita untuk berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun.     Awal mulanya saya berjilbab adalah ketika saya masih duduk di bangku kelas 10 SMA. Sebenarn

Things About Me

Things About Me   (Foto lama ku pas  baru masuk kuliah)      Hai, kali ini aku mau bercerita tentang diri ku. Aku ingin menulis profil diri ku sendiri. Banyak hal yang ingin ku ceritakan tentang diri ku yang ku akan rangkum dalam blog kali ini. Well, here we go!           Aku terlahir dengan nama panjang Dwi Rosa Damasena, kalian bisa memanggil ku Ocha atau Rosa. But actually, my friends and people around me usually call me Ocha, except my family, they often call me Rosa. However, it depends on you which nickname you wanna call me.             Aku lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada tanggal 26 Agustus 1996. Aku terlahir prematur, ya aku dilahirkan di bulan ke delapan (seharusnya aku lahir di bulan September). Seperti anak-anak yang terlahir prematur pada umumnya, aku terlahir dengan tubuh yang mungil sekali, berat badan ku dulu hanyalah 2 Kg lebih. Aku sangat mirip dengan ayah ku yang terlahir prematur juga. Well, buah jatuh tidak jauh dari poh