Be A More Positive and Better
Person
Di dunia ini, tidak ada satu pun manusia yang sempurna. Hanyalah
manusia yang tidak sempurna. Setiap manusia di dunia ini pasti punya sisi baik
maupun sisi buruk (brigh side and dark
side). Kita terlahir sebagai seseorang yang lemah, tanpa ilmu dan tanpa
kekuatan, akan tetapi kedua orang tua kita atau orang-orang yang menyayangi
kita membesarkan kita dengan kekuatan, ilmu dan akhlak sehingga kita bisa jadi
apa yang kita lihat diri kita saat ini.
Setiap
manusia pasti selalu berbuat salah, bukan hanya “pernah” berbuat salah. Salah dan
benar itu dua kata yang berlainan makna. Kita terlahir untuk diberikan dua
pilihan, apakah kita ingin menjadi seorang pecundang ataupun seorang pemenang. Pecundang
adalah seseorang yang selalu berbuat salah namun tidak memperbaikinya, tidak
bangkit untuk maju. Sebaliknya, pemenang adalah seseorang yang selalu belajar
dari setiap kesalahan yang telah diperbuatnya, baik itu lisan maupun
tindakannya.
Kita
tidak diciptakan untuk menjadi seseorang yang bodoh, namun kita diciptakan
untuk mengikuti alur hidup yang ada. Bodoh di sini bukan berarti hanya dalam
pelajaran, akan tetapi bodoh dalam hal-hal lainnya. Mungkin, bisa jadi kita
dianggap bodoh karena ketoledoran kita terhadap berbagai hal, atau karena kita
memilih pilihan yang salah.
Kita diciptakan dan terlahir dengan latar belakang hidup
yang berbeda-beda. Setiap dari kita memiliki takdir yang berbeda-beda. Kata “takdir”
dan kata “nasib” itu berbeda tipis. Takdir itu “aturan/ketetapan” dari Allah
yang diberikan kepada setiap makhluk yang diciptakannya yang tidak dapat diubah-ubah
oleh setiap makhluk yang memilikinya. Takdir itu “pure” atau murni dari Allah,
melekat erat dalam tubuh kita. Misalnya, kita ditakdirkan untuk menjadi
seseorang yang jenius, memiliki otak yang amat cerdas, kita jauh berbeda dari
orang-orang pada umumnya. Itu berarti bahwa Allah memberikan pada kita “bonus”
yang tidak ternilai harganya sebagai harta yang istimewa untuk kita, dan itu
pertanda bahwa kita adalah seseorang yang istimewa. Berbeda halnya dengan
seseorang yang terlahir dari keluarga yang miskin. Ia pun bisa punya kesempatan
untuk menjadi seseorang yang kaya raya. Kenapa tidak? Jika ia memiliki usaha
dan tekad yang kuat dalam menggapai masa depan yang terang benderang dengan
dibarengi ketekunan dalam belajar, keseriusan dalam mengambil suatu pilihan,
fokus terhadap pekerjaannya dan berserah diri pada Allah, ya, kenapa tidak? Faktanya,
banyak orang-orang sukses dan kaya raya terlahir dari keluarga yang miskin atau
serba pas-pasan. Akan tetapi, mereka adalah orang-orang yang ingin mengubah
jalan kehidupannya menjadi (jauh) lebih baik dari sebelumnya sehingga membuat
mereka menjadi diri mereka yang sekarang bisa kita lihat.
Setiap dari kita pasti akan berubah, menjadi yang lebih
baik lagi atau lebih buruk lagi. Mungkin, ada orang-orang yang tumbuh dengan
ketidaknyamanan dalam keluarganya, namun ia bisa menjadi pribadi yang lebih
positif dan dapat menjadi motivator atau inspirator bagi banyak orang, namun
ada juga yang sebaliknya. Bisa jadi, ada orang-orang yang dulu hidupnya baik,
lalu dia merubah dirinya menjadi pribadi yang buruk dan kembali ke kehidupan semulanya.
Ada juga yang sebaliknya.
Di sini, saya sebagai penulis, hanya ingin membagikan
beberapa kiat-kiat hidup positif, yang InsyaAllah dapat membantu para
pembacanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ini berdasarkan pendapat
pribadi penulis dan buku-buku kisah orang-orang sukses yang pernah penulis
baca. Semoga kita dapat memanuti mereka yang telah menjadi orang-orang sukses. Bismillahirrahmanirrahim...
1.
Hargai
waktu mu.
Apa
yang membedakan orang-orang yang sukses dengan orang-orang pemalas? Karena mereka
adalah orang-orang yang selalu menghargai waktunya. Mulai dari bangun tidur di
pagi hari hingga di jam malam sebelum tidur. Mereka suka membuat perencanaan
tiap harinya. Mereka melakukan apa saja yang bermanfaat yang bisa mereka
lakukan, bahkan mereka tidak ingin membuang satu detik waktu pun untuk hal-hal
yang sia-sia bagi mereka, bagi mereka waktu adalah uang. Uang di sini bermakna
harta yang jauh lebih berharga dibandingkan uang yang sebenarnya. Uang yang
sebenarnya bisa jadi kembali kepada kita apabila ia hilang, namun waktu tidak
akan bisa kembali walaupun hanya sedetik yang lalu. Oleh karena itu, waktu itu
bagaikan uang, atau mungkin emas.
2.
Jangan
banyak mengeluh.
Orang-orang
yang sukses bukanlah orang-orang yang banyak mengeluh, mengeluh sana maupun
mengeluh sini. Orang-orang yang pengeluh bukanlah ciri-ciri orang-orang yang
bakal sukses. Orang-orang sukses, justru, mereka tidak akan mau mengeluh
walaupun hanya sepatah kata pun. Jika mereka memiliki masalah, mereka akan
berusaha untuk memecahkan permasalahannya. Jika mereka ditimpa suatu bencana
atau musibah, mereka akan berusaha untuk bangkit dan menghadapinya dengan
lapang dada dan pikiran yang jernih. Karena mereka percaya bahwa dengan
kekuatan dan pikiran yang positif, mereka pun akan mendapati masa depan yang
cerah. Ibaratkan, mereka telah melewati berbagai rintangan ataupun suatu tempat
yang sangat gelap, mereka berusaha untuk mencari jalan keluar yang dimana
mereka akan mendapati celah cahaya setelah keluar dari sana.
3.
Perbanyak
bersyukur.
Persis
dengan topik sebelumnya di nomor dua, “perbanyak bersyukur” erat kaitannya
dengan “jangan banyak mengeluh”. Hanya saja, penulis ingin mengambil konsep
lain di dalam topik yang satu ini. Bersyukur atas setiap rezeki yang Allah
berikan pada kita adalah salah satu cara atau kiat untuk menjadi sukses. Bukan “sok”
untuk menjadi seseorang yang kaya raya padahal punya kehidupan yang miris harta
tapi justru harus perbanyak bersyukur dengan setiap nikmat hidup yang Allah
berikan. Jika kita hanya memakan telur dan cabai merah serta sayur buncis di
rumah kita hari ini, ya mestinya kita bersyukur bahkan harus banyak-banyak
bersyukur. Toh, masih banyak orang yang di luar sana hidup serba berkesusahan,
mulai dari kekurangan makanan dan minuman, harta benda, pakaian, kasih saayang
ataupun hidup melarat. Bukankah kita harus membelanjakan harta kita sesuai
dengan isi dompet kita? Bukankah kita tidak diperbolehkan untuk
berlebih-lebihan dalam segala hal, apalagi dalam harta? Bukankah kita tidak
diizinkan untuk bersikap sombong? Orang-orang saja tidak suka terhadap
orang-orang lain yang sombong, apalagi Allah? Padahal Dia Maha Kaya Raya, kan?
4.
Buatlah
perencanaan-perencanaan hidup.
Hidup
tanpa perencanaan bagaikan sayur tanpa garam. Hambar saja terasa jikalau
terlalu datar jalan hidup kita. Bukannya untuk tidak menerima ketetapan dari
Allah, akan tetapi kita juga butuh untuk merencanakan masa depan yang cerah. Setiap
manusia hanya bisa merencanakan, namun Tuhan yang menentukan. Kita pasti pernah
punya impian-impian atau angan-angan. Apapun itu, pasti demi mendapatkan masa
depan yang gemilang. Banyak orang sukses atau orang-orang positif yang merencanakan
masa depannya di dalam buku-buku catatan atau buku hariannya. Mungkin juga di
dalam secarik kertas, yang dimana itu pasti berguna hingga ia sukses kelak. Apabila
ia telah menggapai satu impiannya dari sekian banyak impian yang telah
dituliskannya, ia akan memberikan tanda centang di samping kata impiannya
tersebut. Jika ia gagal, ia mungkin akan memberikan tanda silang atau
menggantinya dengan impian lain, siapa tahu ia akan bisa mencapainya. Jika belum
tercapai beberapa keinginannya tersebut, ia akan berusaha keras untuk
mencapainya. Jujur, ini pernah saya lakukan ketika saya masih duduk di kelas 3
SMA bahkan di bangku kuliah.
5.
Maafkan
orang lain.
Mungkin,
bagi sebagian orang, untuk memaafkan orang lain adalah sesuatu yan terasa
berat. Apalagi jikalah kesalahan tersebut sampai melukai hati hingga ke lubuk
yang paling dalam. Sebegitu sakit hatinya hingga sulit untuk memaafkan. Setiap orang
pasti pernah berbuat salah, baik itu salah terhadap dirinya sendiri maupun
orang-orang lain. Setiap orang pasti pernah dilukai hatinya oleh orang lain. Setiap
orang pasti pernah memaafkan orang lain. Kesalahan itu banyak macamnya. Tidak perlu
disebutkan satu persatu contohnya, setiap kita pasti sudah tahu akan hal itu. Jujur,
saya pernah mendengar kata-kata bijak yang baik ketika saya mengikuti sebuah
acara kuliah umum di kampus saya yang dibawakan oleh seorang psikolog yang
berasal dari luar kota beberapa bulan lalu, beliau membawakan acara ini dengan
topik menjadi pribadi yang positif. Kata-kata bijaknya adalah “Orang yang hebat
adalah orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain, karena jikalau ia
menambah beban pikirannya dengan dendam dan luka di hati yang tidak kunjung
berhenti, ia malah menambah beban hidupnya dan justru penyakit kejiwaan pun
akan datang padanya, akan tetapi ia tetap berlapang dada dan menjernihkan
pikirannya agar mendapatkan kehidupan yang positif untuk dirinya sendiri. Dari situ,
hal positif pun akan tertular ke orang di sekitarnya. Itulah orang positif yang
sesungguhnya.” Kelihatannya mudah, apakah Anda adalah salah satu di antaranya?
6.
Perdekatkan
diri pada Allah.
Siapa
yang tidak butuh Allah? Hanya orang-orang angkuh dan serakah lah yang
beranggapan seperti itu. Setiap langkah hidup kita dari mulai tidur hingga
beraktivitas dan begitu seterusnya, semuanya di dalam pengawasan dan ketetapan
Allah. Apa yang mesti kita sombongkan di dunia ini sedangkan kita hanyalah
bagaikan seekor semut kecil jikalau kita melihat luasnya jagat raya ini, bahkan
lebih kecil daripada itu. Kita terlahir tanpa ilmu bahkan tanpa apa pun di dunia
ini, akan tetapi Allah lah yang mengajari kita semuanya secara tidak langsung. Kita
semua butuh Allah, Sang Maha Pencipta. Ilmu kita tidak ada apa-apanya
dibandingkan ilmu Allah. Setetes tinta Allah akan menghabiskan lautan yang ada
di dunia ini. Perbanyak ibadah dan doa, InsyaAllah hidup kita akan jauh lebih
aman, nyaman dan tentram dalam setiap langkah kaki kita. Apapun hal positif
yang kita lakukan, InsyaAllah memberkahi diri kita maupun orang lain.
7.
Jadilah
orang yang bermanfaat.
Salah
satu ciri yang membedakan seseorang yang positif dengan yang negatif adalah
kemanfaatan dirinya di tengah-tengah orang lain. Siapa yang tidak ingin menjadi
salah satu di antaranya? Semua orang pasti menginginkannya, bukan? Seseorang
yang bermanfaat akan memberikan kontribusi yang besar bagi orang banyak. Setiap
tindakan positif yang ia tularkan bisa jadi menginspirasi banyak orang. Pun,
setiap tutur katanya bisa jadi mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik
lagi. Dari melihat apa yang ia lakukan, orang-orang lain bisa tertular olehnya.
Hasil karya yang pernah ia ciptakan pun bisa dikenang oleh banyak orang bahkan
sangat bermanfaat hingga beberapa tahun kedepan, sebagai contoh, para ilmuwan
yang telah lama meninggal namun ilmu-ilmu yang pernah ia dapatkan bisa
diterapkan atau digunakan hingga saat ini (di zaman sekarang). Selagi hidung
kita masih dapat bernafas, kenapa kita tidak memanfaatkannya untuk hal-hal yang
positif? Kenapa tidak? Justru, dengan hal-hal positif kita dapat menolong
banyak orang. Oleh karena itu, jadilah salah satu orang yang bermanfaat bagi
orang banyak yang ada di dunia ini sehingga diri kita bisa dikenang hingga
zaman yang baru ke depannya.
8.
Ubahlah
Kebiasaan Buruk Menjadi Kebiasaan Baik.
Salah
satu perkara yang sulit untuk dihilangkan dari diri seseorang adalah mengubah
kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Pernah dengar kata-kata pepatah seperti
ini, “Alah (sudah) bisa karena terbiasa”? Hampir setiap orang pasti pernah mendengar
kata-kata pepatah seperti ini, bukan? Nah, jadi kebiasaan buruk itu memang
sulit untuk dihilangkan. Setiap orang pasti memiliki kebiasaan buruk. Kalau tidak
diri kita sendiri yang mengubahnya, siapa lagi? Sebagai contoh, jikalau seseorang
selalu bangun pukul delapan pagi, maka ia harus mengubah pola hidupnya. Mungkin,
bisa jadi ia hampir selalu begadang tiap malam, tidur pada pukul 12 ke atas. Bukannya
mendapatkan hidup yang lebih sehat, malah menjadi sering sakit, bukan? Toh,
jikalau ia begadang karena terlalu banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan,
jikalau hanya untuk membuang-buang waktu saja, untuk apa? Apa artinya begadang
jikalau hanya untuk membuang-buang waktu? Kalau bukan karena dirinya sendiri
yang mengubah pola hidupnya, siapa lagi? Mungkin, orang-orang lain hanya bisa
menyarankan namun tidak bisa ikut serta dalam mengubahnya. Harus dia sendiri
melakukan tindak nyatanya, melakukan perubahan. Kekuatan terbesar itu ada di
dalam diri kita sendiri. Jikalau kita punya tekad yang kuat, nothing is impossible. Hidup ini hanya
sekali, maka lakukanlah banyak perubahan baik, mengubah kebiasaan buruk menjadi
kebiasaan baik. Jikalau kita telah memperbaiki segala hal negatif dari diri
kita, maka energi positif pun akan mengalir di dalam tubuh kita. Jadi, buat apa
menunda waktu?
Mungkin, hanya ini yang dapat
penulis sampaikan kepada para pembaca. Setidaknya, ada ilmu yang bermanfaat
yang dapat penulis sampaikan di dalam artikel ini. Jikalau penulis melakukan
banyak kesalahan dalam penulisan dan pemilihan kata-kata, mohon disampaikan ke
alamat email penulis, di dwirosadamasena26081996@gmail.com
. Seperti yang telah penulis sebutkan di dalam artikel ini, setiap manusia
pasti memiliki kesalahan, maka tak terkecuali si penulis artikel ini. Semoga
artikel yang ditulis ini dapat memberikan manfaat, kontribusi, inspirasi dan
motivasi bagi setiap pembacanya. Sama halnya seperti yang penulis juga sebutkan
dalam artikel ini, penulis pun juga ingin menjadi salah satu orang yang
bermanfaat bagi banyak orang yang ada di dunia ini. Semoga kita semua selalu
menjadi orang-orang yang positif dan dalam lindungan Allah SWT. Salam jiwa
positif!
Komentar
Posting Komentar