BERMIMPILAH
Setiap manusia pasti pernah mengalami mimpi. Setiap manusia pasti pernah
memiliki angan-angan, bahkan mungkin begitu banyak. Setiap manusia pasti pernah
memiliki harapan-harapan. Setiap manusia pasti pernah memiliki cita-cita.
Setiap manusia pasti pernah memiliki impian-impian. Terakhir, setiap manusia
pasti pernah memiliki begitu banyak keinginan. Semua kalimat di atas bermakna
sama, berawal dari mimpi-mimpi. Satu orang manusia mungkin memiliki
keinginan-keinginan yang berbeda dengan seorang manusia lainnya. Pasti, karena
lain kepala, lain pula isinya. Kebanyakan dari keinginan tersebut bermakna
positif, demi meraih masa depan yang cerah dan memperbaiki diri menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.
Segala keinginan itu pasti hendak diraih oleh setiap manusia, bahkan ada
sebagian manusia yang menulis segala impiannya di dalam sebuah buku catatan
hariannya, bisa tentang apa saja, bahkan ada yang menuliskan hingga seratus
jenis impian. Jika sudah diraih, mungkin mereka akan menandainya dengan tanda
centang, jika gagal mereka mungkin akan menandainya dengan tanda silang, namun
berusaha untuk meraih impian-impian lain selain daripada yang sudah diusahakan
tersebut.
Bagaimanapun, setiap keinginan itu ada rintangannya, semuanya tidak akan mudah
diraih dengan sekejap mata saja. Tidak ada sulap, tidak ada yang instan atas
segala impian yang ingin diraih, tentunya semuanya akan membutuhkan usaha,
usaha yang tidak pernah menyerah akan rintangan dan pesimis akan keadaan yang
ada. Usaha yang berawal dari nol. Ibaratkan sebuah jalan aspal, begitu panjang
jalan tersebut, semulus-mulusnya jalan tersebut, pasti akan menemukan
polisi-polisi tidur. Itu ibaratkan batu loncatan bagi kita untuk meraih sebuah
kesuksesan. Akan banyak langkah yang kaki kita mesti jalani, hadapi dan
rintangi.
Di dalam hidup ini, kita punya kehidupan masing-masing, satu orang manusia akan
memiliki kehidupan yang berbeda dari lainnya. Dari perbedaan kehidupan itu,
terkadang manusia mempelajari banyak hal. Misalnya, kehidupan si A pernah
suram, membuat si A putus asa, akibat salah pergaulan, ia terjerumus ke lubang
gelap yang dalam, akhirnya ia mesti mempertanggungjawabkan atas perbuatannya
itu dan mendekam di dalam penjara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan
oleh hukum di negaranya. Si B, sebagai teman yang baik, tentunya akan belajar
dari pengalaman hidup yang buruk dari temannya ini. Ia bisa jadi menasehatinya,
mengarahkannya menjadi lebih baik, membimbingnya dan memberikan ia banyak
motivasi hidup agar si A tidak merasa begitu terpuruk dan masih memiliki
harapan untuk kehidupan yang lebih cerah. Karena dalam hidup ini
seburuk-buruknya seorang manusia di masa lalunya, pasti masih memiliki secercah
harapan untuk masa depan yang lebih cerah untuk diraih asalkan ia terus berusaha
untuk menggapainya.
Sebagai salah seorang umat Muslim, pastinya kita pernah mendengar salah satu
firman/kalimat Allah yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menyatakan bahwa
Allah tidak akan mengubah nasib seseorang melainkan orang tersebut yang
mengubahnya (ke arah yang lebih baik lagi). Disini, penulis dapat simpulkan
bahwa setiap manusia pasti punya kesempatan yang sama untuk menjadikan hidupnya
lebih baik lagi, tidak memandang gender dan ras dari seorang manusia, selagi ia
masih bisa bernafas, pasti Allah akan memberikan jalan jika keinginan itu ada,
pasti Ia akan membimbing hambaNya.
Tak ada manusia yang paling buruk, yang ada manusia yang tidak mau untuk
berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Setiap orang pasti memiliki sisi
gelap dari dirinya, namun bukan berarti ia tidak memiliki harapan untuk maju,
mengembangkan dirinya, membahagiakan dan membanggakan dirinya beserta
orang-orang yang ia sayangi, terutama keluarga.
Tidak ada manusia yang tidak memiliki mimpi, yang ada adalah manusia-manusia
yang berani dan pengecut untuk meraih mimpi-mimpinya. Manusia yang berani
justru punya semangat juang yang tinggi, tekad yang kuat dan punya motivasi
dari dalam dirinya sendiri, sedangkan manusia yang pecundang/pengecut justru
hanya bisa jalan di tempat, alias masih berdiri di titik nol karena takut akan
melangkahi kakinya di atas jalanan yang begitu panjang karena akan ada banyak
rintangan dan polisi tidur yang akan ia hadapi. Jika ia tersandung oleh sebuah
polisi tidur dan terjatuh sampai terluka hingga membuatnya menyerah untuk
bangkit, maka dia adalah seseorang yang pesimis atau bahasa kasarnya pecundang,
namun sebaliknya jika ia tetap bangkit meskipun terjatuh dan terluka serta
selalu ingin melangkah karena ia percaya bahwa jalan masih panjang untuk
dilalui, maka ia akan terus berusaha hinggga titik akhir.
Selagi
nafas ini masih bisa berhembus, bulatkan tekad dan tingkatkan rasa percaya diri
serta pikiran positif sehingga akan menciptakan motivasi hidup yang luar biasa
dari dalam diri sendiri untuk meraih segala impian dan perencanaan yang pernah
ia tuliskan di atas kertas atau diingat di dalam otaknya karena sesungguhnya
persaingan hidup akan semakin kuat dan ketat terutama di era globalisasi/modern
ini, akan ada banyak pesaing yang akan berusaha untuk bersaing agar menang dan
tidak digilas oleh zaman, dilindas oleh kata “menyerah”. Hidup akan semakin
berkembang, maju, dan teknologi-teknologi yang diciptakan oleh manusia juga
akan semakin canggih akibat dari persaingan yang kuat. Semua itu berawal dari
angan-angan, impian-impian serta harapan-harapan untuk maju, semakin maju,
semakin kuat dan menang hingga menciptakan kreativitas yang mungkin tidak
pernah orang lain bayangkan sebelumnya. Maka dari itu, bermimpilah, bangkit dan
jangan menyerah!
Sekian
untuk artikel dari penulis kali ini, saya harap, artikel ini dapat memberikan
inspirasi dan motivasi bagi setiap pembacanya dan semoga kita semua tetap terus
berjuang untuk melangkah maju meskipun sudah beberapa kali terjatuh demi
menggapai cita-cita yang besar dan masa depan yang terang benderang.
Komentar
Posting Komentar