Waktu Itu Selalu Berjalan
Seperti Air Mengalir
Mungkin ada yang bingung tentang judul di atas? Ya, makna dari judul di
atas adalah bahwa waktu itu ibaratkan air yang mengalir tanpa henti hingga masa
kehidupan alam semesta ini habis. Barangkali, kita sering mendengar istilah
waktu itu tak akan pernah kembali, waktu itu terus berputar, atau bahkan waktu
adalah uang, atau istilah bahasa
Inggrisnya adalah Time is Money. Kali ini, saya akan membahas tentang
masalah waktu.
Well, disini saya
sedang menunggu ruang skripsi dari perpustakaan kampus saya yang masih tutup
untuk terbuka. Menunggu itu adalah sesuatu yang membutuhkan waktu yang sangat
banyak, tiap detik berjalan terus hingga sesuatu yang dinantikan tiba. Menunggu
apa pun itu, menunggu angkot atau bus datang, menunggu dosen, menunggu antrian,
dan lain sebagainya. Pastinya, lebih disayangkan lagi jikalau waktu untuk
menunggu itu hanya dihabiskan untuk memenung, mengkhayal, atau bahkan
menjelajahi media sosial atau bermain game di HP canggih kita. Memang itu
adalah hak kita untuk melakukan apa saja sesuka hati kita saat kita
sedang menunggu sesuatu. Kita tahu bahwasanya waktu tidak akan pernah kembali
walaupun hanya satu detik yang lalu. Akan tetapi, tahukah kita bahwasanya di
dalam menunggu sesuatu itu kita diajarkan untuk bersabar dan lebih memanfaatkan
waktu luang yang ada, misalnya membaca buku. Buku apa pun itu asalkan menambah
wawasan kita, justru itu lebih baik dibandingkan menghabiskan waktu hanya untuk
mengobrol dengan teman-teman di jejaring sosial kita dan ketawa sendiri.
Pernahkah
kalian mendengar bahwasanya hidup hanya sekali dan jadilah orang yang berfaedah
bagi orang banyak? Begitulah seharusnya cara pandang kita. Ingatlah, bahwasanya
waktu itu terus berputar dan tidak akan pernah kembali meskipun hanya satu
detik yang lalu. Nafas kita masih mengalir, kita masih bisa hirup udara segar di
dunia yang hanya sementara ini. Lantas, apakah kita sudah memikirkan masa depan
kita hidup di akhirat kelak dengan menginvestasi banyak amalan baik selama kita
hidup?
Seringkali
tanpa kita sadari kita tidak menghargai waktu yang diberikan oleh Tuhan
terhadap kita. Kita terlalu banyak berleha-leha dalam zona nyaman. Pernahkah kalian
mendengar kalimat berikut, “Keluarlah dari zona nyaman mu, karena itu justru
menjerumuskan mu ke dalam lubang yang sangat dalam”? Akankah kita sebagai
makhluk yang berakal justru harus terlalu menikmati dunia yang fana ini?
Sebagai
renungan, sudahkah kita memiliki tujuan, strategi dan arah hidup? Kita mungkin
terlalu banyak bekerja keras, namun sering lupa pada Sang Pemberi Hasil. Terlalu
sibuk dengan urusan dunia bahkan memalingkan urusan akhirat sebagai investasi
besar kita di kehidupan berikutnya setelah kehidupan di bumi ini. Hidup ini
seharusnya tidak hanya diisi dengan urusan-urusan dunia saja namun
urusan-urusan akhirat juga.
Pernahkah
terlintas di pikiran kita semua untuk bekerja cerdas? Apakah kerja cerdas atau smart work itu? Baiklah, kali ini saya
hanya membahas sekilas tentang kerja cerdas. Kerja cerdas adalah pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki strategi,
tujuan dan arah yang juga dibarengi dengan kerja keras, pastinya. Maksudnya adalah
bekerja cerdas itu bukan hanya kita sembarang kerja dan berusaha keras
semaksimal mungkin tanpa strategi, tujuan dan arah. Kebanyakan orang yang
melakukan kerja cerdas justru lebih sukses berkat segala pengorbanan yang telah dilakukannya selama
ini. Sebagai contoh, kita adalah seorang staf dari sebuah kantor perusahaan. Kita
berkeinginan untuk menemukan ide dan mengembangkannya dalam bentuk tindakan
nyata. Kita rancang strategi, tujuan dan arah. Mungkin, bisa jadi para staf
lainnya tidak pernah memikirkan tentang hal itu. Kita diskusikan ide kita ini
pada bos di kantor. Bos kita menyetujuinya dan menganggap bahwa ide kita ini sangat bermanfaat dan efektif di kemudian
hari. Kita juga bekerja sama dengan bos kita untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan bahan
demi mewujudkan impian kita. Tak lama setelah rancangan dipersiapkan, saatnya
untuk kita wujudkan dalam bentuk tindakan nyata. Setelah segala usaha kita berhasil di
kemudian hari, bos kita bangga dan menaikkan jabatan kita di perusahaan
tersebut. Berarti ada nilai lebih dari diri kita oleh bos kita dibandingkan
dengan para staf lainnya. Berkat ide dan usaha yang telah kita lakukan, tandanya
adalah kita telah melakukan kerja cerdas. Kita adalah seorang staf yang paling
berbeda di antara yang lainnya. Pastinya, kita memiliki rasa bangga di dalam
hati dan bahkan mungkin terharu atas pencapaian yang telah kita raih. Rasa syukur
kepada Tuhan pun diuatarakan melalui doa. Begitu banyak limpahan karunia dari
Tuhan kepada kita.
Jika kita
adalah salah satu orang yang ambisius yang ada di dunia ini, berarti tandanya
kita adalah seseorang yang selalu berusaha untuk lebih menghargai waktu 24 jam
sehari. Waktu 24 jam ini tidak hanya dimiliki oleh kita saja namun dimiliki oleh seluruh umat yang ada di dunia ini. Yang membedakan diri
kita dengan orang-orang lainnya adalah apakah kita termasuk salah satu orang
yang sangat menghargai waktu dan selalu menganggap waktu itu uang bahkan lebih
dari uang. Mungkin, kita sering melihat banyak orang yang berleha-leha dan
memalingkan waktunya, bahkan mungkin orang-orang di sekitar kita sendiri yang
seperti itu. Kita tidak seharusnya tertarik oleh magnet malas itu. Jadilah seseorang
yang berbeda daripada yang lainnya. Itu tandanya bahwa kita adalah sosok yang
istimewa.
Orang-orang
yang memikirkan masa depannya, bermimpi bahkan mewujudkannya dalam bentuk kerja
cerdas, pastinya ia akan tahu apa yang mesti ia lakukan setiap harinya. Ia mungkin
akan menulis kegiatan apa saja yang mesti ia lakukan tiap harinya. Ia bisa jadi
akan bangun lebih pagi dan tidur malam lebih awal dibandingkan yang lainnya. Tidak
hanya mendapatkan energi positif yang lebih banyak, pun juga mendapatkan
kesehatan jiwa maupun raga di dalam dirinya, bahkan ketentraman hidup,
InsyaAllah. Tiap bangun di awal pagi hari, ia akan menulis di dalam buku daftar
kegiatannya pada hari itu agar tidak banyak berleha-leha alias membuang banyak waktu
dengan percuma. Itu adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas yang
setiap manusia pasti pernah mengalaminya. Rasa malas itu
ibaratkan virus yang bisa datang kapan saja dan bisa jadi tertular oleh orang
lain. Kalau kita tidak mengobatinya dengan sikap menghargai waktu, entah apa
jadinya hidup ini yang hanya terlalu senang dalam zona nyaman.
Sebagai
generasi muda penerus bangsa, kita seharusnya mampu mengembangkan potensi dan
mewujudkannya dalam bentuk nyata. Kita harus keluar dari batasan diri kita. Setiap
manusia pastinya memiliki kelemahan-kelemahan dirinya masing-masing. Akan tetapi,
orang-orang yang berhasil melampaui keterbatasannya adalah orang-orang yang
telah mengubah pola pikirnya dulu yang buruk menjadi pola pikir yang lebih baik
lagi, lebih positif lagi. Bayangkan, bagaimana negara ini akan maju jikalau
generasi mudanya hanya mudah terperdaya oleh zona nyaman bukan melampaui zona
nyaman itu. Ingatlah, bahwasanya tiap tahun pasti akan mengubah zaman. Akan ada
kreativitas dan inovasi baru dari orang-orang cerdas yang selalu berusaha untuk
mewujudkannya dan memamerkannya kepada seluruh mata di dunia ini. Apa
penyebabnya? Karena mereka adalah orang-orang yang selalu punya keinginan kuat,
bekerja cerdas, keluar dari zona nyaman, tetap berpikiran positif, mengubah
perkembangan zaman dan selalu berkompetisi di tengah persaingan ketat antar
umat manusia di seluruh dunia agar tidak digilas oleh zaman, dan satu hal yang
pasti adalah mereka adalah orang-orang yang selalu menghargai waktu. Akan tetapi,
hanya sedikit orang dari miliaran orang di bumi ini yang mengubah pola pikirnya
menjadi positif seperti itu. Akankah kita termasuk di antara mereka?
Allahualam. Asalkan kita punya impian, apa pun itu, dibarengi dengan usaha yang
maksimal (kerja cerdas), InsyaAllah, Allah akan mengabulkan impian kita setelah bekerja keras dan cerdas dan memuaskan hati kita. Satu hal yang sangat saya percayai
dari kata bijak salah seorang anak muda cerdas Indonesia, yang tidak perlu saya
sebutkan namanya, ia mengatakan bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati
usaha. Sudah saya lihat bukti dari kalimat itu di dunia nyata dan bahkan saya
termasuk salah seorang yang pernah mengalaminya.
Sekian untuk artikel yang telah saya tulis ini. Saya harap, artikel ini sangat
menginspirasi bagi para pembacanya dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Saya harap artikel ini sangat berfaedah, karena setiap manusia
pasti ingin ada kefaedahan dari dirinya untuk orang lain. Itu manusiawi. Terima
kasih karena telah mengunjungi dan membaca artikel ini. Wassalam. Salam generasi
muda Indonesia! :)
Komentar
Posting Komentar